Kamis, 30 Agustus 2012

Legenda Batu Badaong

Di sebuah desa di pulau Tanimbar (Maluku), hiduplah seorang pria kaya bersama istri dan 2 orang anak yang sudah tumbuh menjadi seorang pemuda dan seorang gadis, mereka berdua sangat dimanjakan oleh ayah mereka sehingga mereka mempunyai sifat yang malas dan sombong. Mereka memiliki banyak pelayan yang siap melayani semua keinginan mereka.
Ketika ayah mereka meninggal, semua pelayan pergi karena tidak tahan dengan perlakuan mereka. Sehingga sang ibulah yang menggantikan tugas-tugas para pelayan itu. Mulai dari mempersiapkan makanan, menyapu, mengepel, hingga menyetrika dikerjakan oleh ibunya dengan ikhlas. Namun, sungguh tidak terpuji. Kedua anak itu memperlakukan ibu mereka seperti pelayan. Jika ada yang salah mereka tak segan-segan membentak, seperti seorang majikan yang sedang marah kepada budaknya.
Hati ibu yang malang sungguh sangat sakit, tetapi hanya bisa pasrah. Bagimanapun juga, mereka adalah putra-putrinya tercinta. Sekurang-ajar apapun perlakuan mereka, ibunya tetap melayani kebutuhan mereka seperti biasanya. Sering ibu yang malang itu melakukan pekerjaannya sambil meneteskan air mata dan berdoa…
Ampunilah hamba, ya Tuhanku
Hamba gagal mendidik mereka
Hamba gagal menjadikan mereka anak-anak yang berbakti
Ya Tuhanku
Bukalah mati hati mereka
Berilah mereka kesadaran
Agar mereka bisa menjadi anak-anak yang insyaf;
Insyaf akan dirinya;
Dan kembali ke jalanMu

Suatu hari ketika mereka bangun tidur dan ingin makan, mereka terkejut melihat meja dalam keadaan kosong. Tak ada makanan dan minuman yang tersaji. Hanya ada panci diatas kompor. Mereka berdua marah dan membanting apapun yang ditemukan sambil mencari ibu mereka.
Si pemuda berpikir… pasti ibunya sedang mencuci pakaian di sungai. Merekapun bergegas menuju kes ungai. Dan, ternyata benar dugaan pemuda itu; sang ibu sedang mencuci pakaian.
Dalam keadaan marah pemuda itu mengahmpiri ibunya. Tanpa bertanya, langsung ”wesss.. gubrakkk…”, pemuda itu menendang cucian sang ibu hingga terjatuh ke sungai. Ibunya tidak kuasa berbuat apa-apa selain menangis. Tak hanya itu, si gadis pun tidak mau ketinggalan. Sementara tangan kirinya memegangi tangan ibunya, tangan kanannya mengayunkan pukulan bertubi-tubi ke tubuh ibunya.
“Ampun nak…. Ada apa gerangan, kenapa kalian memperlakukan ibumu seperti ini?” tanya sang ibu dengan diriingi isakan tangis dan cucuran air mata.
“Dasar kau perempuan tua, sampai jam begini aku belum makan. Aku lapar! Kau tak ikhlas yah memasak untukku?” hardik gadis itu sambil terus memukuli tubuh ibunya.
Si Ibu menangis dengan nyaring dan memohon, tapi kedua anak itu tidak mau mendengarkannya. Malah mereka memukulnya lagi dan lagi. Ibu yang malang mendapatkan perlakuan buruk dari sang anak.
Tiba-tiba sang Ibu berhenti menangis, tubuhnya lemah, dan dengan suara tertahan berkata:
“Ayahmu memang meninggalkan banyak kekayaan, tapi tidak akan berlangsung lama. Dan meskipun aku yang melahirkan kalian kedunia ini, mulai sekarang kalian bukan lagi anak-anakku. Aku tidak akan pernah mau kembali kerumah kalian lagi. Kalian bebas melakukan apapun, aku sudah tidak peduli lagi”.
Setelah mengatakan itu, si ibu menyeret tubuhnya ke sebuah batu besar di pinggir sungai. Lalu berujar:
“Wahai batu besar terbukalah. Biarkan aku masuk kedalam. Jadikan aku bunga yang wangi seperti melati putih”
Tak lama setelah itu, perlahan batu itu terbuka. Lalu masuklah sang ibu kedalam batu itu. Dalam sekejap mata batu itu telah tertutup kembali. Setelah beberapa hari, pada batu itu muncul dedaunan dan bunga-bunga berwarna putih yang wangi semerbak.
Apa yang terjadi pada kedua anak tersebut?
Penduduk desa marah serta mengusir mereka. Hartanypun dijarah untuk dibagikan kepada orang-orang miskin di desa tersebut. Kini yang tertinggal hanya penyesalan. Menyesal telah berlaku kasar kepada ibu yang telah melahirkan dan merawat mereka. Namun penyesalan tinggal penyesalan, sang ibu telah tiada.
Mereka mendatangi batu dimana ibu mereka tertelan. Sambil mengelus batu yang telah ditumbuhi dedaunan dan bunga putih, mereka menangis tersedu-sedu…. berharap batu itu membuka dan menelan mereka agar bisa bertemu kembali dengan sang ibu tercinta…

(menyanyi)

Batu badaong
Batu la batangke
Buka Mulutmu
Telankan Beta
Guna La Apa
Beta Tinggal Sandiri
Sedangkan Mama
Suda Tarada
Si O La Mama
Mama Jantong Hati
Mengapa Tinggal Beta Sandiri
Beta Kacil
Saorang Diri
Batu badaong
Batu la batangke
Buka Mulutmu
Telankan Beta
Batu Badaong
Batu Badaong

Saatnya ƒɨʀsт ќɨss

 Saat-saat yang ditunggu : Ini merupakan akhir dari malam Anda, dan Anda berdua telah melewati waktu yang hebat bersama-sama. Sekarang adalah saatnya untuk ciuman hebat. Jadi apa yang Anda lakukan? Bagaimana Anda melakukannya?

Baiklah, Anda mungkin berpikir, "Saya akan meraih lengannya, memutar balik tubuhnya, dan langsung memberikan dia sebuah ciuman di bibirnya!" Anda telah melihat adegan seperti ini di film-film, bukan?

Itu tidak bekerja dalam kehidupan nyata karena itu bukanlah tentang ciuman.  Faktanya, itu adalah tentang bagaimana cara Anda
menggodanya. Wanita adalah makhluk dengan penuh godaan. Semakin
banyak Anda menggodanya, semakin besar pula kemungkinan Anda untuk "memenangkannya".

Ciuman pertama selalu menyenangkan - mungkin menjadi salah satu bagian yang menyenangkan dalam kencan, selama Anda tidak terlalu khawatir tentang itu.

Sekarang, perhatikan kata ini dan ingat : antisipasi. Jika Anda berduatelah berkencan dan melewati momen yang indah bersama, benar-benar indah, dan Anda tahu dia menyukainya, dia akan memberi "sinyal" untuk ciuman pertama kalian. Anda tidak perlu mengejarnya untuk mendapatkan itu.

Tataplah dia dalam-dalam, tatap kedua matanya, tarik bagian belakang lehernya mendekat ke wajah Anda, kemudian berikan satu ciuman di kedua bibirnya, lembut dan penuh gairah. Kemudian tatap lagi kedua matanya, senyum dan katakana, "Saya adalah seorang pria sejati, dan saya perlu pulang sekarang. Selamat malam dan mimpi indah. Kita akan bertemu lagi."
Itu sangat penting pada kencan pertama untuk mengingatkannya tentang kencan berikutnya. Katakana sesuatu seperti, "Bertemu lagi di hari Jumat" atau "Saya akan menghampirimu Sabtu depan, dan lakukan apa saja yang kamu inginkan. Emm.. Mungkin mendengarkan musik jazz sambil makan malam di sebuah restoran yang dekat dengan kolam renang?"

Jangan tunggu sampai hari berikutnya untuk mengatur kencan berikutnya. Lakukan saja. Ketika Anda berpisah dengannya malam itu, dia sedang berantisipasi, bukan hanya dengan ciuman pertama Anda dengannya tetapi juga kapan dia akan bertemu dengan Anda lagi dan apa yang mungkin kalian lakukan pada kencan selanjutnya.
Lalu jika ketika Anda kencan dengannya untuk yang kedua kalinya, percayalah, dia yang akan memulai ciuman itu. Anda bisa menciumnya saat Anda berada di perjalanan; Anda tahu ciuman singkat, bukan? Lalu gandeng tangannya saat Anda berjalan dengannya, tetapi jangan beri dia ciuman lagi sampai pada saat Anda berjalan menuju mobil dan membuka pintu mobil untuknya. Anda bisa juga mengantarnya sampai depan rumahnya dan memberikannya sebuah ciuman disana. Dia akan menunggu momen itu dan ketika itu terjadi, dia akan sangat siap.

Semakin banyak Anda menggodanya dari awal pertemuan Anda, dan melewatinya dengan pelan dan santai, semakin besar pula kepuasan yang akan didapatkannya. Ketika Anda berkencan dengan seorang wanita, bangunlah "temparatur seksual" diantara kalian berdua. Dan ketika Anda berhasil melakukan itu, menggodanya dan membangun temperatur itu selama kencan Anda berlangsung, Anda akan membuatnya tergila-gila pada ciuman Anda, atau menginginkan ciuman Anda.

Rabu, 29 Agustus 2012

Riwayat Singkat

Namaku Julian Wattimena di lahirkan di Ambon pada tanggal 3 juli 1995. keluarga biasa memnggilku ian tapi teman-temanku sering memanggilku ojul, aku juga bingung kenapa di panggil gituan #Hahhaha :D aku mempunyai seorang ibu dan seorang ayah, ibuku adalah seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada RSU Dr. M. Halussy Ambon, dan ayahku seorang wiraswasta, Hidup kami BAHAGIA. Aku dibesarkan dengan penuh kasih sayang, aku mendapat perhatian penuh karna tidak memiliki saudara (anak tunggal). Tempat  tinngalku di Kayu Putih . Aku Pernah bersekolah di SD Negeri  74 ambon Kayu Putih , sempat mengikuti lomba bertutur pada Tingkat Gugus Pada Tahun 2006 di gedung Perpustakaan Daerah Ambon dan mendapatkan juara 2. selain itu aku pernah bersekolah di SMP Negeri 6 Ambon Tanah Tinggi . Skarang aku duduk di kelas 3 SMA pada  SMA KRISTEN YPKPM Ambon Urimeseng .

Selasa, 28 Agustus 2012

faktor-faktor terjadinya Sex Bebas dan Pergaulan Bebas serta cara pencegahanya

 Sejauh ini memang telah banyak di upayakan bagaimana cara mengatasi Sex Bebas maupaun Pergaulan Bebas di kalangan masyarakat khususnya Remaja masa kini. Hal ini yang harus di perhatikan karna bukanya menurun tapi malah tambah meningkat.

Sex Bebas adalah : Kegitan bersetubuh yang dilakukan oleh pasangan yang belum sah menjadi suami istri

Pergaulan Bebas adalah : Gaya berinteraksi antara remaja pria dan wanita yang tak mempunyai batas. Mereka melakukan kegiatan yang seolah-olah mereka adalah anak yang telah menginjak usia dewasa maupun layaknya suami istri
  

Faktor-faktor yang mempengaruhi Terjadinya Sex bebas dan Pergaulan Bebas :
PENGARUH BUDAYA BARAT
Antara punca utamanya ialah pengaruh budaya barat. Remaja pada zaman ini berpendapat bahawa budaya barat adalah lebih canggih dan lebih moden. Oleh itu, pengaruh budaya barat yang berfikiran terbuka merupakan dorongan kepada remaja hari ini untuk menjalin hubungan seks bebas. Perasaan bangga terhadap kelakuan tidak bermoral ini menyebabkan mereka terbawa-bawa dengan budaya barat sehingga melupakan diri dan didikan agama. Situasi ini menyebabkan para remaja masa kini tanpa rasa takut terjebak dalam gejala seks bebas. Golongan remaja ini melakukan hubungan seks bebas dengan sesiapa sahaja tanpa memikirkan kesannya terhadap diri, keluarga, masyarakat mahupun negara.

INSTITUSI KELUARGA
Institusi keluarga juga turut mempengaruhi berlakunya gejala seks bebas dalam kalangan remaja kini. Keluarga terutamanya ibu bapa seharusnya berperanan dalam memberi didikan agama yang secukupnya kepada anak-anak mereka. Namun demikian, pada hari ini kebanyakan ibu bapa terlalu sibuk dengan kerja harian sehinggakan tidak dapat meluangkan masa bersama anak-anak mereka. Kesibukan bukan alasan sebagai penghalang ibu bapa mengambil berat hal anak-anak mereka. Yang paling penting, ibu bapa tahu akan peranan mereka dan mengamalkan masa yang berkualiti dengan anak- anak. Ibu bapa seharusnya mempunyai masa untuk berkomunikasi dan mengambil tahu perihal anak-anak mereka. Mereka seharusnya memainkan peranan penting dalam memberi didikan agama dan sosial dari kecil lagi kerana ibu bapalah yang bertanggungjawab membentuk sahsiah atau keperibadian anak-anak mereka. 

PENGARUH MEDIA MASSA
Media massa juga menjadi penyumbang kepada berlakunya gejala sosial seperti seks bebas dalam kalangan para remaja hari ini. Tidak semua yang dipaparkan dalam media massa itu memberikan pengajaran yang baik. Namun demikian, ada segelintir program-program dan drama-drama yang memaparkan pergaulan bebas dalam kalangan remaja, program-program realiti televisyen, serta rancangan-rancangan yang bersifat hiburan semata-mata mempengaruhi para remaja dengan perkara yang tidak baik. Umpamanya, corak pergaulan remaja yang jauh dari nilai-nilai ketimuran, cara berpakaian yang kurang sopan dan gaya hidup yang mengikut cara barat. Terdapat juga unsur-unsur lucah dan menghairahkan terdapat dengan mudah di pasaran sama ada dalam bentuk bercetak, cakera padat atau dalam bentuk lain-lain serta bahan media ini juga mudah diperolehi.


cara pencegahannya
 
1. Menghapuskan lambakan imej dan mesej yang merangsang nafsu seks dalam masyarakat.

2. Menghentikan eksploitasi wanita dan tema seks dalam amalan pengiklanan dan hiburan.

3. Mengurangkan paparan imej keganasan ditengah masyarakat.

4. Mengenakan hukuman yang lebih berat dan proses penghakiman yang lebih cepat.

5. Mengawasi dan membataskan individu yang berisiko tinggi melakukan jenayah tersebut.

6. Meningkatkan dan menyebarluaskan pendidikan dan latihan khas tentang keselamatan peribadi.

7. Menggerakkan usaha kerjasama tetangga dalam mencegah jenayah dan meniadakan lokasi-lokasi berisiko tinggi seperti sarang-sarang penagih. Menggalakkan perkahwinan dan kehidupan berkeluarga yang sihat dengan membentuk budaya dan menyediakan prasarana sosial yang sesuai.

8. Mewujudkan suasana kehidupan persekolahan yang selamat termasuk waktu persekolahan, kawasan sekolah dan pengangkutan. Menyubur dan mempopularkan mesej dan imej keTuhanan, kemanusiaan, moral dan nilai-nilai positif yang lain.  

Temu Remaja Jemaat GPM Itawaka

Acara ini berlangsung di lokasi Sekolah Dasar Negeri 2 Itawaka pada tanggal 20-23 agustus 2012. Yang menjadi peserta pada acara ini adalah semua Remaja yang diwakilkan dari tiap Sektor ( Rehobot - Imanuel ) Jemaat Itawaka

Dusun Kecilku

SEJARAH NEGERI TITIWAKA

Tita = perintah
Waka = Jaga      
Titawaka = Perintah jaga.

Bertolak dari perkataan ini, maka jelas dapatlah kami ceritakan sekedar peristiwa yang terjadi, sehingga menimbulkan bukti yang ada (negeri Itawaka) sebagai satu kenyataan dari pada kelanjutan sejarah, yang pernah berlaku sejak datuk-datuk kita di saman purbakala.
Negeri Titawaka dalam perkataan aslinya, telah mendapat perubahan sebutan, sehingga orang tidak lagi, bahkan kurang sama sekali, untuk memperhatikan dan mengembangkan sejarah yang asli. Perubahan sebutan ini bukan baru kemarin terjadi, tetapi sudah ratusan tahun dan perubahan ini, secara sengaja dilakukan sebagai satu-satunya siasat penjajah, untuk menghilangkan pengaruh dari anak-anak bumi putera.
Negeri Titawaka yang sekarang disebut Itawaka, terletak di ujung bagian utara pulau Saparua berdekatan dengan negeri Nolloth.
Adapun kisah sejarah sehinga menimbulkan negeri ini, di mulai dari sebatang air yang kecil dipinggir negeri tersebut, yang mana Air Potang2. Tetapi nama air ini bukan demikian, melainkan sesuai dengan aslinya, yaitu Air Potang2 karena pada air ini ada sebuah batu pangasah parang dari Kapitan Iha.
Alkisah bahwa, jazirah Hatawano berdiri sebuah kerjaan yang ternama yaitu Iha. Kerajaan ini memerintahkan negeri-negeri disitu termasuk negeri Tuhaha, dan tentu bagi negeri yang tunduk dibawah perintahnya, harus turut segala persyaratan yang diberikan, apalagi di saat-saat berkuasanya kerajaan ini.
Penjajah asing sudah dan mulai menanamkan pengaruhnya. Sedangkan sikap dan sifat-sifat hidup datuk-datuk kita. Bukan hanya berlaku di Iha, tapi pada umumnya bagi seluruh penduduk Maluku memiliki sifat dan sikap hidup yang sama, yang kemudian menjadi dasar pertentangan yang hebat, antara datuk-datuk kita dengan bangsa-bangsa kulit putih ini. Ditambah pula bahwa bangsa-bangsa penjajah ini, memakai politik pecah belah sebagai pintu masuk, untuk menanamkan maksud dan keinginan jahatnya, yaitu ingin menundukan semua kuasa yang ada pada waktu itu de Maluku, untuk hanya tunduk dibawah suatu kuasa yaitu perintah Belanda.
Bagi datuk-datuk kita yang mempunyai sifat kesatria, artinya tidak mau tunduk pada siapapun, bagi mereka benar-benar merupakan satu tentangan hebat.
Adanya perbedaan-perbedaan paham yang tidak diselasaikan oleh kedua belah pihak, mengakibatkan timbulnja peperangan-peperangan yang tentu membawa banyak penghorbanan.
Peperangan-peperangan mana tentu terjadi antara datuk-datuk kita dengan orang kulit putih, dan juga dengan suku bangsa kami sendiri yang ingin menjadi penghimat. Satu peperangan yang benar hebat, sehingga mendatangkan banyak penghorbanan, adalah Kerajaan Iha disaat itu, dengan saudara-saudara kita dari negeri Nolloth. Apa asalnya sehingga mengakibatkan permusuhan yang begitu hebat, tidak kami di tunjukan dengan nyata. Tetapi menurut penjelasan tua adat kami bahwa negeri yang mula-mula menempati jazirah adalah ini Iha dan Tuhaha. Dengan penjelasan ini berarti kami dapat menarik kesimpulan bahwa negeri Nolloth tentu terjadi kemudian. Artinya terjadinya imigrasi penduduk Seram ke pulau-pulau lain, dan ditambah pula masuknya pengaruh-pengaruh barat, yang turut mengambil bagian didalam kesempatan ini, untuk lebih mempengaruhi penduduk asli agar dapat menanamkan kuasanya.
Jadi didalam soal ini tidak dapat kami menyangka bahwa siapa sebenarnya yang membuka pintu kepeda Belanda untuk turut menuntuhkan kekuasaan Kerajaan Iha. Tetapi bagi kerajaan Iha sendiri mungkin asa faktor-faktor negatif dari negeri-negeri yang lain. Contoh yang dapat kami nyatakan sesuai dengan perkembangan sejarah, seperti negeri saudara kita (Tuhaha) yang membuka jalan kepada Belanda, untuk menyuruh menembak benteng Kerjaan Iha, dengan memakai peluru tercampur tulang babi, sehingga kota benteng in hancur lebur hingga tentara kerajaan Belanda dapat kemudian mengalahkan seluruhnya.
Mungkin faktor-faktor lain yang sama dengan diatas ada juga pada negeri Nolloth, sehingga dengan faktor-faktor ini membawa bibit kebencian yang cukup kuat bagi kerajaan Iha. Apalagi sebagai orang-orang asli mereka (kerajaan Iha) tidak senang hak milik mereka jatuh ke tangan para pendatang, sehingga dengan persoalan-persoalan ini menibatkan pembunuhan-pembunuhan ini bukan hanya satu kali terjadi, tetapi sering dan terus menerus sehingga memusingkan kepala pemerintahan Blanda. Sedangkan pemerintah Belanda didalam cara politiknya, mereka berusaha untuk menarik perhatian penduduk, guna menanamkan seluruh kepercayaan rakyat kepada mereka. Maka setiap ada persoalan mereka berusaha menatasinya, sehingga bagi masyarakat Maluku mereka dapat dianggap sebagai orang baik-baik.
Disamping itu satu-satunya cara dari politik Blanda untuk masuk dan menghancurkan seluruh benteng pertahanan rakyat Maluku di bidang apapun yaitu melalui agama. Artinya dengan jalan agama maka datuk-datuk kita dapat melihat den mengatahui, syarat-syarat hidup orang percaya untuk datang mendapatkan Tuhan Allah, karena agama melarang jangan membunuh, jangan mencuri d.l.l.
Dihadapan datuk-datuk, Belanda seolah-olah menujukan kejujuran, tetapi dibelakan arus politiknya hidup mereka laksana kuburan berlabur putih. Sifat-sifat inilah yang sangat ditentang oleh datuk-datuk kita, sehingga siapa diantara masyarakat kita yang termasuk jalur ini, dianggap sebagai penghianat, dan kemudian mengakibatkan timbulnya peperangan dan pembunuhan.
Seperti yang terjadi sehingga berdirinya negeri Titawaka, perkelahian dan pembunuhan makin menghebat, sedangkan usaha pemerintah Belanda untuk mengatasinya selalu sia-sia.
Didalam usaha mencegah peperangan ini serta pembunuhan oleh pemerintah Belanda telah diusahakan bantuan dimana-mana, dengan jalan meminta bantuan ke negeri Paperu, sehingga sepasukan pemuda yang bersenjata datang ke Nolloth sekarang ada sebuah perigi yang bernama Lawata.
Pemerintah Belanda meminta bantuan dari negeri Tuhaha. Dengan melihat sikap pemerintah Belanda maka kerajaan Iha makin mengganas, setiap perlawanan tidak dapat diatasi maka akibatnya pemerintah Belanda memeriksa tapal batas bahwa tempat dimana terjadi pembunuhan adalah termasuk tapal batasnya negeri Ullath.
Ingat perjanjian tiga datuk untuk menentukan TIGA TAPAL BATAS di dusun Sole negeri Italili.
Untuk memenangkan persoalan ini, maka pemerintah Belanda merendahkan diri dengan menunjukan rasa persahabatan terhadap siapapun.
Dengan jalan ini pemerintah Belanda tentu berpura-pura tunduk kepada pemerintah Italili (moyang Pattibeilohy) supaja mohonkan sokongan bantuan pemerintah Italili untuk memberikan orang-orangnya guna membuat penjagaan tempat ini.
Oleh tua adat negeri Ullath diterangkan, bahwa pemerintah Belanda memeriksa tempat pembunuhan, dan ternyata tempat ini adalah petuan negeri Ullath. Berarti perjanjian tiga datuk di Italili untuk menentukan
Tetapi segala perbatasan ini menjadi rusak sewaktu hancurnya Iha dan atas tindakannya pemerintah Belanda sehingga tanah-tanah miliknya diberikan kepada kampung-kampung pendatang dan satu hal yang penting yaitu: seperdua dari tanah petuanan negeri Ullath sekarang, maka hanyalah Ullath berbatas dengan Tuhaha dan Itawaka sedangkan disebalah lain Itawaka berbatas dengan Nolloth dan Iha, mengapa??? Sebab sebagian dari milik negeri Ullath sudah diberikan menjadi milik negeri Itawaka sekarang.
Jadi seandianya tidak ada negeri Itawaka, maka tentu sampai kini dan selamanya asal matahari masih ada, memang negeri Ullath tetap berbatas dengan Iha dan Tuhaha, karena janji tiga datuk.
Sesudah pemerintah Belanda didalam perundingannya dengan Latu Italili moyang Pattibeilohy dan hasil perundingannya memuaskan, artinya negeri Ullath dapat de memberikan bantuan, untuk memberikan penjagaan pada tempat pembunuhan, maka tentu oleh Latu Italili terlebih dahulu harus membuat perindungan sendiri dengan rakyat, karena perpindahan ini bukanlah satu soal yang gampang. Sebab pergi mengadakan penjagaan pada tempat pembunuhan, berarti mereka ini juga siap untuk selalu berperang, kalau tentara Kerajaan Iha turun menyerang, sebab mereka ini ditempatkan pada garis depan sebagai pasukan pengamanan.
Juga ada faktor-faktor lain yang agak menyulitkan perpindahan ini, sebab pergi dengan tidak kembali (pergi untuk menetap), di lain pihak persekutuan hidupnya datuk-datuk kita disaat itu sangat erat, sehingga sukar sekali orang pergi meninggalkan kampung halamananya dan terpisah dari kaum keluarganya untuk selama-lamanya.
Tetapi moyang Pattibeilohy adalah satu pemerintah yang sangat bijaksana, sehingga jikalau Pattibeilohy hanya menurut kekuasaannya, maka dapat menimbulkan kecacauan dipihak rakyat karena orang-orang tidak mau pergi.
Untuk menarik hati mereka, maka ditengah-tengah 24 kepala keluarga disaat itu, lalu Pattibeilohy menunjuk seorang diantara keluarganya sendiri sebagai contoh dan Beliau inilah yang menjadi kepala rombongan untuk membawa mereka keluar dari negeri Italili ke tempat pembunuhan tadi. Tentu beliau yang telah ditunjuk oleh pemerintah Italili ini, tidak dapat bergerak sendiri apabila tidak ada orang lain yang membantunya, sebab itu bersama dengannya juga dua kepala keluarga dan orang-orangnya yang mau menghormati perintah raja, untuk turut menjadi rombongan Titawaka.
Diantara dua kepala keluarga tadi yaitu keluarga Litamahuputih (Litamaputia), sebab Litamahuputih ini adalah malesi dari Kapitan Lusikooy. Jadi berarti bahwa sewaktu berpindahan in maka Litamahuputih ditugaskan sebagai kapitan untuk mengawasi dan menjaga keselamatan rombongan.
Pemerintah Italili moyang Pattibeilohy sendiri telah mengatahui, bahwa kepergian mereka untuk tidak kembali lagi. Maka demi untuk menjaga kemungkinan dibelakang hari, supaya jangan sampai terjadi perang diantara orang saudara sendiri, maka Pattibeilohy yang menjadi kepala rombongan disaat itu namanya diganti menjadi PATTIPELAYA = Pattipeilohy berlayar atau Pattipeilohy yang telah keluar.
Lalu berangkat mereka menurut perintah yang harus dijalankan untuk membikin pos ditempat pembunuhan. Perintah untuk jaga dalam bahasa aslinya disebut: TITAWAKA.
Rombongan Titawaka ini dikepalai oleh moyang Pattipelaya kemudian pergi untuk menjaga keamanan pada tempat pembunuhan di kaki air potong-potong, yang dilakukan oleh orang-orang Iha terhadap siapapun yang dianggap mengkhianati mereka. Selah rombongan Titawaka ini tiba pada tempatnya, tentu mereka tidak tinggal diam melainkan menjalankan perintah dari pemerintah Italili, yakni memperkuat pos-pos penjagaan supaya jangan lagi terjadi pembunuhan. Tentu oleh orang-orang negeri Iha, bagi mereka ini adalah suatu kegagalan sebab yang datang menempati tempat pembunuhan ini bukanlah orang lain melainkan saudara sendiri.
Disini dapat kita lihat dan tarik kesimpulan, sebab sewaktu-waktu saudara-saudara kita dari Iha luas dapat membuka batas-batas pergerakkannya, maka Belanda lebih luas dapat membuku daerah politiknya yaitu: mendatangkan bantuan dari segala pihak oleh anak-anak bangsa sendiri untuk lebih memperkecil daerah kekuasaan kerajaan Iha.
Setelah saudara-saudara kita dari Iha agak lumpuh didalam daya geraknya, sebab Belanda memakai tenaga dan kekuatan bangsa sendiri sebagai benteng bagi mereka, maka dibelakang bentang inilah Belanda dapat melumpuhkan semua kekuasaan bangsa kita satu demi satu. Sebab anak-anak kita didalam ketidak sadarnya, mereka menyangka telah melakukan satu tugas suci, tetapi sebaliknya mereka tidak tahu bahwa didalam soal ini adalah saudara makan saudara sendiri. Karena sewaktu tempat pembunuhan telah mendapat pengawasan tekat, maka saudara-saudara kami dari Iha tidak dapat lagi bergerak.
Disamping Belanda memakai tenaga-tenaga dari negeri Paperu untuk beroperasi. Negeri Paperu dibawa pimpinan dua Kapitannya yang ternama kakak beradik Kapitan Sopamena: Kamalau dan Taratara, sehingga oleh kekuatannya bangsa sendiri kerajaan Iha menyerah kalah.
Sekarang dapat kita ketahui Belanda punya tipu muslihat, artinya sesudah segala keperkasaan datuk-datuk kita ditundukan dengan jalan bujuk atau ditindas maka dengan sendirinya, kendaraan politik Belanda dapat berjalan dengan luas.
Melalui agama dan pendidikan bangsa kita diberi pelajaran akibatnya, yang mau masuk Kristen hilang adat hilang bahasa, sehingga dalam jangka waktu yang begitu panjang kami menjadi alat bagi Belanda.
Belanda Iha hancur lebur, Belanda maju tanpa mundur. Disini Kapitan Iha ditewaskan, segala pertahanannya hancur berantakan dan sisa dari pada rakyatnya yang tidak mau tunduk pada permerintah kolonial Belanda bersama-sama dengan Kakak yang tua (Kasim), lalu lari meninggalkan Iha dipulau Saparua, menuju Seram di negeri Luhu karena satu asal mereka juga Nunusaku sejak dahulu.
Menurut tuturan dari satu orang di negeri Iha, yang sekarang menurut panggilan umum Iha-Luhu, bahwa sejak hancurnya kerajaan Iha, maka mereka yang mau tunduk kepada Belanda masuk Kristen. Sedangkan sisa sepuluh keluarga yang tidak tunduk, lalu lari dan mengambil tempat di negeri Iha yang berdekatan dengan Luhu sekarang.
Sesudah kerajaan Iha ditundukan dengan kekerasan dan negeri-negeri lainnya diturunkan ke pesisir pantai dengan bujukan berarti setengah dari perjalanan politik Belanda hampir tercapai.
Untuk menghilangkan segala bekas, yang dapat membuktikan semua kekejaman Belanda tadi, maka segala kebenaran diputar balikkan, untuk dihilangkan dari permukaan bumi sejarah seperti yang terbukti: PATTIPELAYA dirubah menjadi PAPILAYA. Titawaka menjadi Itawaka. Air Potong-potong menjadi Air Potang-potang.
Sisa dari rakyat Iha yang mau masuk Kristen disebut Iha Mau, tetapi diganti oleh Belanda menjadi Ihamahu. Dan Iha yang berpindah dari kerajaan Iha Saparua ke Seram dekat Luhu disebut Iha-Luhu.
Kesemuanya ini adalah hasil usaha bujukan penjajah untuk lebih memikat hati masyarakat dan bangsa kita, sehingga 350 tahun lamanya kita menjadi tenaga bayaran kerajaan Belanda. Tenaga-tenaga bangsa kita dijadikan kuda tunggang dan benteng bagi Belanda dimedan pertempuran, supaya dibelakang benteng ini Belanda dan berlindung dan terpelihara, diwaktu peperangan banyak kepala dan jiwa anak bangsa kita menjadi tebusan, yang hidup disiksa dalam penjara akibatnya kita dibawa terpisah jauh dari Ibu-Bapak, Sanak dan Saudara.




gambar 1 . di Gereja Maranatha Itawaka, Saparua. Saya (Baju biru) bersama anak-anak SMTPI Jemaat GPM Itawaka